Curhatanku Di Bulan Kemenangan Idul Fitri
Idul Fitri adalah
dimana hari yang ditunggu-tunggu umat islam, dimana identik dengan mudik dan
menyatunya keluarga, dan tentunya hari yang ditunggu-tunggu oleh kaum remaja.
Yang tidak punya pasangan alias pacar dalam satu hari sebelum lebaran harus
punya pacar itu ambisi para jombloler, gak peduli jelek atau canti yang penting
punya gandengan untuk diajak jalan.
Gak buruk sih, tapi
sebenarnya lebarankan bukan ajang gituan kan..! tapi kok sekarang hal seperti
itu sudah menjadi tradisi, mau gimana lagi sudah menjadi kebiasaan para remaja
sekarang. Tapi tidak dengan aku, lebih memilih single dari pada Jomblo, emang
kenapa kak, kalo jomblo itu gak laku kalau single itu memang mmilih sendiri,
sebenarnya sama sih... sama-sama sendiri. Tapi lebih tepatnya pilihan.
Mungkin sebagian
mayoritas masyarakat pulang kampung untuk berkumpul dan silahturohmi dengan
keluarganya, namun tidak demikan denganku, keluarga jauh dan berpencar, ada
yang di jawa ada pula yang di jambi. Dan aku sebatang kara di bengkulu,
tepatnya Curup. Aku sih tidak mengeluh dengan keadaan seperti ini.
Namun ada sedihnya sih,
karena dua bulan yang lalu tepatnya tanggal 6 April 2017 ayahku meninggal
dunia, padahal dua minggu sebelum aku ke jambi ayah sehat-sehat aja, tapi
takdir berkata lain saat anak-anaknya jauh disitulah ayah menghembuskan nafas
terakhirnya. Di rumah sakit di wilayah Pati. Yang di temani sang istri tercinta
tak lain ibu aku dan anak perempuanya Dewi Wulandari kakak perempuanku.
Sebelum meninggal, ia
berpesan kepada ibuku, mariyanto bilangin kerja yang bener-bener.. itu yang aku
ingat, sedih memang disaat beliau dipanggil sang haliq tidak bisa berada
didekatnya. Tapi semua itu bukan mnjadi hambatan atau penyesalan yang iada
arti. Setip kejadian yang menimpa diri kita selalu ada hikmah dibaliknya.
Dengan berpulangnya
ayah, tanggung jawab berganti ke kakak tertua dan tentu untukku, sekarang harus
bisa mengatur diri sendiri karena tidak bisa lagi meminta sekarang hanya bisa
mencari. Namun semua itu tidak membuatku layu dan goyah dalam meraih cita-cita.
Apa yang aku pandang dan apa yang aku pelajari rasanya akan bisa dicapai.
Dan dalam idul fitri
ini, sungguh mengingatkan hal-hal yang saat ayah hidup, apa yang telah aku
lakukan dan apa yang telah aku berikan padanya idaklah cukup karena lebih
banyaklah aku berbua dosa padanya. Cerita-cerita masa lalunya (masa kecilnya)
begitu mengispirasi dan rasanya hanya aku dari empa bersaudara yang bisa
mengabulkan beberapa dalam pengalaman hidupnya. Tapi tidak menutup kemungkinan
yang lainya juga bisa.
Ada beberapa yang membuatku merasa aneh memang
karena aku tidak merasa sedih yang teramat, hanya sewajarnya.. “Oh, ayah gak
ada lagi ya” ya Cuma begitu tidak ada air mata mengalir... tapi saat sholat
kemenangan kemaren barulah aku merasa ternyata ayah sudah gak ada dan disitulah
aku mulai menangis dan meneteslah air mataku.
Karena aku tidak bisa
menemani saat mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakir, tapi jika aku
mengeluh sedemikian sungguh sangat bodohnya aku karena gak ada gunanya tapi
saat ini adalah bagaimana bisa mengabulkan apa yang aku angan-angankan sehingga
ayah tersenyum disana dan kembali ke jalan allah yang benar agar ayah tersenyum
bahagia dan tidak disiksa oleh malaikat. Karena aku sangat cinta dan sayang
dengan ayah walau tidak pernah aku ucap dalam mulut tapi selalu dalam hati.
Kini usiaku sudah 21
Tahun, itu artinya bukanlah anak kecil lagi dan itu pula aku harus bijak dalam
menentukan pilihan hidup. Selain di bulan kemenangan ini menginatkan aku tenang
ayah dan keluarga juga mengingatkan aku dengan orang yang aku cintai yaitu IV, meski aku sadar dan aku juga tahu dia bukanlah pacarku. Tapi rasa
cinta dan sayang ini tidak bisa menipu, meski tidak pernah ada kabar atau
komunikasi api rasa cinta ini terus mengalir.
Meski dia bersama
dengan orang lain, aku tidak peduli, dan begiu aku ingat dia aku ingat
kata-katanya “MANA MUNGKIN AKU BISA BERSAMAMU, KAMU ADALAH ORANG DENGAN
TEKNOLOGI, GADGET, DAN PEMOGRAMAN YANG AKU GAK NGERTI, SEDANGKAN AKU LEBIH SUKA
ALAM BEBAS, JELAS KITA SANGAT BERTOLAK BELAKANG” inilah yang selalu teriyang di
kepalaku. Memang aku menyadari hal itu. Tentu aku tidak bisa seperti itu terus,
dan aku bersyukur dengan kata-katamu kini aku belajar bagaimana agar seperti
apa yang kamu mau, sebenarnya bukan apa yang kamu mau tapi mmang benar apa yang
kamu kata. Tidak selamanya hidup sendiri jadi aku sangat menyadari untuk
menjaga komunikasi, silaturohmi, dan ikatan dengan sekeliling kita.
Sangat bersyukur allah
menemukan kita, menemukan kamu denganku. Meski mungkin kamu sudah lupa denganku
karena ruang hatimu telah di isi oleh orang-orang yang ada disekitarmu yang
lebih bisa memperaikanmu dengan lebih dan lebih mencintaimu, daripada aku yang
sangat jauh dari harapanmu. Bahkan kini aku tak pernah komunikasi denganmu, mungkin
kini kau kira aku sudah melupakan dirimu. Dan sudah menemukan yang lain.
Sungguh diluar jangkauan pikiranmu.
Pernahkah kamu ingat
apa yang ku kata dulu, kamu adalah wanita yang pernah hadir dalam hidupku dan
sangat susah aku melupakanmu, karena kau sangat berarti bagiku, pernahkah kamu
menyadari selalu ku ingat dengan dirimu setiap aku melangkah, berfikir, mengambil
keputusan, aku flashback ke kamu. Dan apa dampak yang akan terjadi setelah apa
yang menjadi keputusan dan tindakakanku.
Kini ku mendengar
kabar, bahwa kamu elah berubah sedikit nakal tenang hal percintaan, kamu
terlalu bebas dalam pergaulan, aku menyadari hal itu karena masa SMA adalah
masa pencarian jati diri dan mencoba hal-hal yang tak pernah dipikirkan
sebelumnya. Dan aku menyadari semua itu akan berakir dan kamu menjadi IV yang kakak kenal dulu.
Aku menyadari rasa
cinta itu tidak mungkin aku bisa pendam lebih lama lagi, itulah aku tuliskan
dalam selembaran Artikel karena tak sanggup lagi aku menyimpanya dalam hati. Di
hari kemenangan ini sungguh aku sangat merasa bersalah karena tidak bisa
menemuimu. Bukan berarti aku melupakanmu tapi keadaan ini sungguh membuatku
begini. Dan aku menyadari semua itu. Itu kesalahanku karena aku tidak bisa
mengatur diriku dengan baik sehingga keadaan yang menjadi pengendaliku bukan
sebaliknya.
Maafkan aku IV aku tidak bisa datang kerumahmu, aku mncintaimu. Asal kamu tahu aku
selalu ingat kata-kata “CINTA ITU KETIKA KAMU BISA BERHENTI BERHARAPAN LEBIH
DENGAN YANG LAIN” karena ketika kamu berharap lebih akan cinta pada akhirnya
kehampaan yang kamu dapat. Bukan pula aku mengemis cintamu atau minta kasihanmu
agar aku menjadi kkasihmu.. sungguh tidak. Karena aku berfikir lebih panjang
dari itu. Bukan status yang aku inginkan tapi memang benar adanya pengakuan
darimu memang aku layak untukmu, menjadi imamu, yang bisa memimpinmu ke jalan
allah bukan jalan neraka.
Aku sadar dalam cinta
ada yang namanya ikatan, dalam cinta tidak hanya perhatian, dalam cinta tidak
hanya merasa nyaman. Tapi dalam cinta juga akhir dari kehidupan selanjunya
adalah hal yang lebih diutamakan. Juga tidak munafik pula di kehidupan kita
membutuhkan fasilitas dan kehidupan yang lebih baik, karena aku juga ingat
“KEFAKIRAN LEBIH DEKAT DENGAN KEKUFURAN” itu artinya mendapatkan kehidupan yang
berkecukupan adalah boleh dan harus jika kita ingin lebih dekat dengan sang
pencipta.
Asalkan kamu tahu IV aku disini mungkin memang kamu tidak tahu, aku disini tidak mencari
wanita tapi aku mencari dan membangun diri demi kamu, akupun tidak munafik,
kalau aku mencari demi kamu pasti ketika kamu acuh atau suatu saat nanti ak
mempedulikan perjuanganku tentu aku akan putus asa. Aku bukan pula lebay, tapi
semua itu untuk mempersiapkan keluarga yang diidamkan entah dengan siapa nanti,
tapi saat ini motivasiku adalah kamu. Tidak peduli kamu setuju atau tidak. Rasa
cinta yang aku miliki yang membuatku selalu semangat tentu semua itu untuk
senyummu IV.
Maafkan kata yang kasar
dari ku dulu. Seakan tidak menerima apa Opinimu kepadaku, tapi kini aku lebih
sadar kalau itu untuk kebaikanku bukan membuatku putus semangat. Mungkin kini
kamu adalah milik orang lain tapi sebelum janur kuning melengkung masih ada
kesempatan aku bisa memilikimu, yang aku inginkan adalah memilikimu selamanya bukan
hanya kebahagiaan sesaat tapi susah senang kita bersama. Mungkin pemikirankun
terlalu jauh tapi semua itu demi hidup yang lebih baik dari sekarang dan tidak
terjebak di jalan setan.
Aku mencintaimu, dan
maafkan aku hanya menjadi batu sandunganmu..!!
Posting Komentar untuk "Curhatanku Di Bulan Kemenangan Idul Fitri"